Dunia Hawa - Ratusan massa yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) akan menggeruduk Kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat.
"Intinya satu kita hanya ingin PDIP tidak mendukung Ahok. Tolak Ahok," ujar Koordinator Aksi, Rasdullah, Kamis (25/8/2016).
Dia menjelaskan, titik kumpul massa aksi direncanakan akan berpusat di Stasiun Cikini, Jakarta Pusat. "Massa sebagian besar menaiki kereta, ada ratusan. Nanti kumpulnya di Stasiun Cikini langsung menuju ke DPP PDIP," tegasnya.
Pantauan di lapangan, nampak beberapa aparat kepolisian telah berjaga di sekitar Stasiun Cikini dan kantor DPP PDIP.
Aksi bersama warga kampung kota, becak, nelayan, dan pedangan kaki lima yang sejatinya digalang oleh Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) direncanakan akan menyampaikan aspirasinya terkait arah dan langkah dukungan PDIP dalam Pilkada DKI yang sinyalnya menguat untuk mendukung gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Namun faktanya hanya Puluhan orang dari gabungan organisasi kemasyarakatan (ormas) melakukan aksi menolak Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Aksi ini dilakukan di depan Gedung DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sekitar pukul 10.00 WIB.
Massa yang membawa spanduk bertuliskan "Tolak Ahok Gubernur Tukang Gusur" langsung melakukan orasi. Mereka meneriakkan yel-yel penolakan terhadap Ahok.
Rasbullah, salah satu orator mengungkapkan kekecewaaannya terhadap Ahok. Menurutnya, Ahok hanya melakukan aksi penggusuran tanpa memikirkan nasib masyarakat.
"Ini Ibu Kota Jakarta, bukan Ibu Kota Ahok," kata Rasbullah di Jakarta, Kamis.
Rasbullah melanjutkan, Ahok tak pernah mau berdialog dengan warganya. Sehingga tak ada ruang untuk berdiskusi dan menghasilkan kebijakan yang menyakitkan rakyat.
Sementara itu, Shinta dari Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK), mengatakan kedatangannya ke DPP PDI-P untuk menyampaikan aspirasi ke Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri agar tidak mengusung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Kami ke sini meminta pada Ibu Megawati supaya beliau tidak mendukung Ahok paada pemilihan gubernur mendatang. Semoga ibu Mega bisa mendengarkan tuntutan dan aspirasi kita," tegas Shinta.
Hingga pukul 10.20 WIB, aksi unjuk rasa masih berlangsung. Penjagaan ketat dari kepolisian pun masih dilakukan.
[beritateratas]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar